" Surat yang tak pernah sampai "
Jumat, 28 Desember 2012
4
komentar
Ehm, gimana kabarnya Ra?
Semoga Ra dalam keadaan baik-baik aja, selalu dalam lindungan Allah dan tidak kekurangan suatu apapun...
Ra, maafin Sa kalau selama ini Sa selalu mengganggu hidup Ra... Dan Sa janji setelah ini Sa gak akan ganggu Ra lagi, tapi sebelumnya ada yang harus Sa ungkapkan, dan Ra harus tau, karena jika tidak sepertinya hidup Sa gak akan tenang dan itu pasti akan membuat hidup Ra juga tidak tenang karena tentu Sa nantinya masih akan mengganggu Ra... Ra, seperti yang dulu Ra sudah tau, bisa dibilang rasanya Sa cinta mati sama Ra... meskipun ada laki-laki lain disamping Sa tapi Sa masih saja sangat mengharapkan Ra... Ya ini semua karena ada alasannya...
Setahun buku diary kecilku ada padamu, membuat aku gelisah, aku benar-benar takut kalau buku itu hilang... Mungkin buat Ra itu gak berarti tapi buat Sa itulah kisah hidup Sa selama ini, karena selama ini hidup Sa bertumpu pada buku kecil bernama “CAN (Yg artinya ‘bisa’ dengan pilosofi bisa menemani Sa dlm suka dan duka)” itu. Lalu kenapa Sa bilang seperti itu? Karena semuanya berawal dari situ, dari buku itu... Mungkin sejak akhir kelas 4 SD Sa mulai kenal dengan Ra, hmmm... trus dari kelas 1 sampai kelas 4 kemana aja buuu? Hehehe Sa juga gak tau, tapi di otak Sa gak ada memory tentang mu sebelum kelas 4.
Maklum masih kecil sepertinya Sa main hanya dengan orang yang itu-itu saja, lagi pula kita beda arah pulang tentu Sa jauh lebih akrab dengan anak-anak yang searah saja... Atau mungkin karena sekarang Sa sudah tua sampai tidak bisa lagi mengingat memori yang terlalu jauh...hehehe Dan kelas 4 SD lah Ra mulai terlihat pintarnya, saat itu mulai Sa perhitungkan, takut kesaingan rangking nya sama Ra...
Sa masih ingat saat itu mau kenaikan kelas 4, Sa diminta Pak Diky (Sa biasa manggil dia Bang Diky,karena masih saudaraan sama Sa) yang merupakan wali kelas kita untuk membantunya menuliskan raport, saya agak ragu soalnya waktu itu tulisan saya masih jelek sekali, tapi bang Diky bilang gak apa-apa, yasudah akhirnya saya membantunya. Sa deg-degan banget waktu melihat urutan rangking, Sa takut gak rangking 1, Sa takut kesaingan sama orang lain. Tapi ternyata peringkat 1 kelas A masih saya yang pegang. Akhirnya sampai juga saya bisa melihat raport kelas B, waktu itu kalau tidak salah Tanti yang rangking 1 dan Ra yang peringkat 2. Mungkin saat itu Sa sudah ada perasaan sama Ra, karena Sa lama sekali memperhatikan foto raport Ra waktu kecil kelas 1, Sa ketawa-ketawa sendiri waktu melihat foto teman-teman semua yang Sa rasa lucu dan berbeda dengan aslinya saat itu.
Tapi Sa bukan tipe orang yang suka meledek, jadi meskipun Sa tau teman-teman waktu kecil tapi Sa jaga rahasia, bahkan tak ada yang tau kalo yang menulis di raport kelas A itu Sa sendiri... Kelas 5 kamu semakin pintar, guru-guru mulai menghafal kamu, termasuk aku.Kelas 5 pula mulai banyak kegiatan tingkat kecamatan yang harus diwakili oleh salah satu siswa laki-laki dan perempuan. Dan entah kenapa rasanya selalu saja kamu dan aku yang mewakili kegiatan tersebut. Semakin banyak lagi kegiatan maka kita semakin dekat saja.
Mungkin itu yang menyebabkan aku semakin suka padamu, karena kita sering bersama. Saat kita bersama Sa sering memperhatikan kamu,Sa rasa semakin lama kamu semakin cakep saja, sampai-sampai bayangan wajah kamu tak pernah luput dari kelopak mata Sa. Dan apa yang Sa bilang ini benar karena tertulis pula pada si CAN... Kelas 6 sama saja, makin banyak lagi perlombaan tingkat kecamatan, perasaanku semakin dalam saja padamu...
Kalau libur tiba, aku benar-benar gelisah,tak enak makan tak enak tidur, rasanya ingin saja berlari sekencang-kencangnya ke rumahmu dan berteriak kalau aku kangen sama kamu Ra... Tapi untung Sa masih waras hingga itu semua tidak terjadi, bayangkan saja kalau Sa lakukan itu tentu kamu juga akan sangat malu... HAHAHA Ada yang kadang-kadang bikin aku kagum pada diri sendiri, yaitu dimana aku yang saat itu masih anak-anak sudah bisa berfikir panjang aku berfikir mungkin hanya aku saja yang suka sama kamu Ra, sementara kamu nya sih belum tentu suka sama aku soalnya waktu itu aku fikir karena aku wanita maka aku baligh lebih dulu daripada kamu. Itu yang membuat aku bungkam dan tidak pernah bilang apa-apa sama kamu, aku benar-benar takut kalau saat itu aku bilang aku suka sama kamu malah diketawain sama kamunya...
Padahal kadang-kadang aku benar-benar yakin kalau kamu juga punya perasaan yang sama padaku, tapi perasaan malu ku mengalahkan semua keberanian untuk jujur. Aku fikir nanti sajalah nunggu kamu baligh dan kamu yang mengungkapkannya lebih dulu... Sekarang kalau diperhatikan rasanya aku pantas dapat jempol 4...hehehe untuk apa? Kamu pernah baca CAN kan Ra? Untuk kepintaranku mengolah kata-kata dalam tulisan diary itu...HAHAHA Bayangkan saja, anak kelas 5 SD sudah bisa menulis kalimat-kalimat so puitis seperti ini :
13-06-02
Kenapa ya kok hari ini ‘ngga enak banget. Aku sedih...Tapi aku gak tau sedihnya kenapa? Aku rindu sekali sama Raffi. Oh...aku mau mati. Aku ingin dapat melupakan dia,tapi...dimataku selalu terlintas wajahnya. Rasanya aku tidak punya semangat hidup kalau tak bertemu dia, aku rindu,rindu,rindu,rindu sekali... AKU RINDU PADA KAMU CAN...! SUDAH 6 HARI KITA TIDAK BERTEMU, RASANYA AKU MAU MATI CAN.... HAHAHA lucu kan? Sebenarnya aku yang pintar atau aku saja yang terlalu cepat dewasa? Hehehe entahlah... Aku benar-benar menyukaimu saat itu, hingga aku masih ingat betul hampir tiap hari saja aku memimpikan mu...
10-06-02
Rindu banget sih sama si Can sampai* kebawa bunga tidur (mimpi).Kapan aku ketemu sama dia,aku mau mati karena rindu yang ku pendam.
12-06-02
Uh..Lagi* aku mimpiin si Ra,aku rindu berat nih, tapi.... Banyak sekali kenangan tentangmu yang tak pernah bisa aku lupakan, aku tak tahu apa kamu sendiri masih ingat... saat kau memberiku bunga kertas, saat kau membantu Evi memindahkan meja setelah PKK yang membuat aku marah-marah karena cemburu (waktu itu Sa gak tau kalau ternyata Evi itu sepupuan sama kamu hihihi), saat kita naik motor berdua kalau mau lomba,saat aku berkata “ayo Fi kamu pasti bisa menang,lawan kamu kayaknya gak terlalu pintar” (dlm bahasa sunda).... Semua itu tersimpan rapi di hatiku... Aku semakin senang saja saat aku dengar cerita dari Evi(setelah tau kalian sepupuan aku deketin Evi dong...hehehe namanya juga usaha...) kalau kamu juga menyukaiku, hanya saja yang aku sesalkan kenapa kamu gak bilang, hmmm...tak apa aku fikir kamu belum siap. Yang penting sekarang,aku suka kamu dan kamu suka aku! Itu yang kufikirkan saat itu.
28-05-02
Bila ku ingat wajahmu yang selalu tertutup matamu bila kepanasan...Ra senyum mu yang terlempar indah kepadaku, ku tersipu tak mampu menatapmu... Cinta oh cinta... Kaulah cintaku, cinta yang membuatku gila, cinta yang selalu ada di mataku tiap menitnya... Raffi, kuharap kamu masih bertahan hingga cinta yang kau punya tidak luput kepadaku, supaya nanti ku ucap cintaku , aku tak takut kau marah. Can cinta hatiku!!!! Ra, aku menunggu, menunggu waktu yang tepat,aku masih dengan perasaan yang sama meski kita jauh dan berbeda sekolah. Andai kau tahu betapa hatiku menari-nari bila aku melihatmu, meski hanya selintas saja saat aku berangkat sekolah naik ojeg dan kamu masih nongkrong di samping jalan sekolahmu. Ingin sekali aku berteriak memanggil namamu, ah tapi aku malu, takut dikira orang gila... HAHAHA Tahun kemarin,kau bilang dulu aku membuatmu bingung, padahal perasaanmu sama kepadaku, kadang aku benar-benar terlihat menyukaimu tapi kenapa kadang-kadang juga aku galak sekali sama kamu...HAHAHA Lucu sekali ya...? Aku juga tak mengerti kenapa aku berlaku seperti itu, jutek dan judes sama kamu, tapi kemungkinan itu dikarenakan aku menganggapmu rival ku dalam bersaing rangking 1, dan mungkin kalau aku sedang cemburu aku jadinya galak sama kamu...
23-05-02
Ra sorry sebenarnya aku bukan marah sama kamu,tapi aku marah sama si Tanti(waktu itu Tanti ngedeketin kamu mulu). Tapi karena aku fikir ini saat yang tepat untuk ngerjain kamu ,eh..akhirnya keterusan deh aku marah. Kamu menunggu ku di tempat itu untuk mengatakan maaf padaku. Lalu aku cari alasan,akhirnya ketemu kubilang aja waktu tadi di dikte aku nanya,eh kata kamu udah berkali-kali masih nanya juga,padahal baru satu kali. Lalu dia minta maaf. Gara-gara kejadian ini aku jadi ngerasa punya salah.
11-06-02
Kata si Susi waktu hari Sabtu waktu saya tidak sekolah si Ra nanyain aku mulu sampai 6kali segala. Uh..senengnya ternyata... ya,maksudnya mungkin dia naruh perhatian sama saya,semoga aja!!! Aku semakin pusing dengan pelajaran karena memang benar tidak sedikitpun pelajaran,sedikitpun..ahh..aku takut tak rangking 1... Di sekolah SMP saingan ku banyak sekali yang pintar-pintar, lawan waktu SD lomba tingkat kecamatan entah kenapa tiba-tiba bergumul di kelas yang sama denganku, aku pesimis, aku merasa aku tak ada apa-apanya dibanding mereka... Tapi di sinilah titik itu dimulai. Ya kamu, kamulah yang membuat pesimisku sedikit demi sedikit hilang.
Rasanya tentu akan malu sekali kalau sampai nanti saat kita bertemu kamu mendengar prestasiku di sekolah buruk, jangankan kamu akan menyukaiku bahkan mungkin kamu akan menertawakanku kalau seperti itu. Kamu tahu bukan aku tidak terlalu pintar, saat SD pun untuk mendapat rangking 1 aku harus belajar dengan keras, itupun ditambah puasa nonton tv. Aku benar-benar berusaha mati-matian melawan teman-temanku yang di SD nya masing-masing dulu mereka peringkat 1 juga.
Kalau waktu SD puasa nonton tv nya hanya jika mau ulangan saja, di SMP aku benar-benar jarang sekali nonton tv, belum lagi ditambah cuti panjang bermain.Hmmm...sampai-sampai aku tak punya teman satupun. Aku hanya sibuk belajar-belajar dan belajar. Hingga akhirnya kerja kerasku membuahkan hasil, guru-guruku mulai mengenalku kalau aku anak yang rajin, bahkan ada diantara mereka yang menjadikanku murid kesayangannya.
Tiga tahun di SMP aku selalu peringkat 1,bahkan aku juga aktif di organisasi-organisasi, seperti di Pramuka dan OSIS. Aku dengar prestasimu pun sangat baik, maka aku semakin bersemangat,aku bangga padamu, dan itu juga yang membuat aku semakin aktif di OSIS,hingga akhirnya aku terpilih menjadi ketua OSIS...Itu buat kamu Fi... aku pun ingin kamu bangga padaku. Kamu yang menjadi motivasi buatku! SMP berlalu, aku benar-benar berharap bertemu kamu di SMA, tapi ternyata kamu pesantren...
Hmmm..apa boleh buat, aku hanya bisa mendoakanmu dari jauh. Aku tak berhenti sampai situ, aku masih ingin berprestasi untukmu, aku masih ingin jadi yang terbaik, aku masih ingin menjadi wanita yang pantas kamu pilih.Di SMA sama saja, meski berat, yah SMA aku rasa lebih berat sebab waktu itu selain aku memikirkan pelajaranpun aku juga memikirkan kondisi keluarga yang pada saat itu benar-benar banyak masalah...Tapi semuanya terlewati juga hingga aku lulus dengan nilai yang tidak mengecewakan, bahkan aku sering ikut perlombaan dan ada beberapa juara sampai tingkat provinsi.
Tanpa Ra tau,semua hal baik yang a lakuin itu semua berkat kamu Ra, Sa jadikan cinta padamu itu cinta yang suci, cinta yang membawa Sa ke arah yang positif... Lucunya, semua keluargakupun tau kalau aku bisa dibilang tergila-gila padamu.
Dan mereka juga tau meskipun ada laki-laki yang menjadi kekasihku tapi separuh hatiku masih milikmu... Hanya pacar-pacarku saja yang tak pernah tau kalau dalam hidupku ada tentang dirimu...woww..kalau tau bisa-bisa mereka sekarat kadal gara-gara hatiku tak utuh mencintai mereka...hihihi (untuk mantan-mantan ku sorry ya...hehehe).
Aku masih ingat Bang Diky pernah bergurau mengataiku : Calon mantu bos ayam...HAHAHA rasanya lucu sekali mendengarnya(mengingat usaha keluargamu itu di bidang perayaman hehehe). Hmm..itu juga mungkin sebabnya, karna Bang Diky tau kalau kita saling suka makanya dia selalu memasangkan aku dengan mu... LUARR BIASA...
Thanks ya Bang atas kerja samanya...? hihihi Tapi setelah akhirnya Sa tau langsung dengan pasti kalau Ra benar-benar serius dengan Siti Rohmah(kekasihmu saat itu) dan tidak dapat diganggu gugat lagi...Sa mundur teratur...Waktu itu sempat sangat kecewa,10 tahun penantian tak ada artinya apa-apa... tapi akhirnya Sa ikhlaskan, dan Sa Cuma doain biar kamu bahagia Ra... Mungkin cukup jadi teman, tapi Sa rasa Sa pengen banget ketemu kamu, seenggaknya biar Sa sadar Ra yang sekarang belum tentu sama dengan yang dulu, dan yang Sa cintai adalah Raffi kecil Sa...
Sekarang aku menghubungimu lagi bukan untuk mengejar cintamu lagi Ra... Aku hanya benar-benar ingin ketemu, tak apa untuk yang terakhir kalinya, Sa janji Sa gak akan ganggu kamu lagi Ra... Kalau hidupku ini sinetron, ini sinetron yang menyedihkan Ra, dan aku akan memilih lagu Inka Cristy sebagai sountracknya,hehehe lagunya yang seperti ini ; AKU MASIH LAGI, SETIA PADAMU... PUAS KU MENANGIS,SEUMPAMA PENGEMIS...
Betapa tiap lewat rumah sepupumu yang pinggir jalan itu, aku selalu memperhatikannya, berharap cemas agar aku melihat kamu ada di situ, betapa aku nekat menitipkan diary pada Dina sepupumu, betapa aku gila ngejar-ngejar motor sepupumu sampai ke desa lain hanya untuk menanyakan tentangmu... Kamu selalu aku cari Ra...
Hingga akhirnya aku bisa dapat kesempatan menghentikan sepupumu di tengah jalan, dan menanyakan tentang mu... Setelah lama ku nanti kau untuk menghubungiku,tapi kamu tak mau menjawab sama sekali sms atau telpon ku, bahkan kamu mengelak kalau nomor itu bukan nomor hp mu... Aku sempat sakit hati Ra dan dengan buas aku maki-maki nama mu...
Lucunya kenapa Siti Rohmah itu lagi yang malah menghubungiku, aku sempat syok, kenapa susah betul menghubungimu, padahal jelas-jelas telah aku terangkan kalau tak ada niat lain selain bertegur sapa dengan teman lama.... Malam aku smsan dengan Siti, paginya tak ada kegiatan yang bisa aku lakukan selain menangis dan menangis... Aku tahu dari Dia kalau kalian sudah putus dan penyebabnya karena Dia menghianatimu...
Aku tidak tau kabar itu benar atau salah, hanya saja aku benar-benar sedih mendengarnya, kenapa itu bisa terjadi, sementara dulu hatiku ku hancurkan untuk kalian... Yah sudahlah tak dapat pula aku menyalahkan kalian, mungkin ini takdir. Dan sebenarnya aku yang bodoh,dulu sementara aku sibuk ingin membuat mu bangga padaku, tapi aku tak melakukan hal penting yang harusnya aku lakukan, yaitu berterus terang padamu kalau AKU SUKA KAMU RA...
Lama aku menangis hebat, mungkin ada sampai dua jam, entah apa yang kurasakan saat itu hingga aku menangisimu seperti aku menangisi orang yang meninggal... Dan akhirnya berbuntut disuruh ibu ke minimarket beli tisu untuk mengganti tisu satu box yang aku habiskan waktu menangis. Mataku bengkak, karena lagu ungu sialan itu...hmmm... Baiknya ku pergi...Tinggalkan dirimu...Sejauh mungkin... Untuk melupakan dirimu yang slalu...Tak perdulikanku... Yang mencintaimu...Yang menyayangimu... Aku sadar entah saat itu puasaku masih sah tidak, aku benar-benar telah menangis dan mungkin sebenarnya puasaku batal...
Parahnya lagi, tepat hari itu aku mendapat panggilan tes kerja, yang akhirnya aku jalani dengan kondisi yang sangat buruk... Aku benar-benar malu karena mataku benar-benar terlihat jelek sekali, tapi ku coba saja siapa tau aku bisa melewatinya... Malamnya aku cerita sama pacarku kalau aku habis menangisimu... Ya, hanya pacar yang ini yang benar-benar tau tentang mu...
Sebelumnya aku tidak pernah bercerita terus terang pada pacar-pacarku tentang kamu, tapi memang setelah patah hati tahun kemarin (cz km sudah bersama Siti Rohmah) aku telah bertekad akan selalu berterus terang pada pacarku tentangmu... Mungkin saat itu aku benar-benar kesal padamu, hingga hal buruk tentangmu aku ungkapkan, kalau kamu jahat dulu tak merespon ku sedikitpun, 1O tahun aku bertahan dengan perasaan yang tak pernah berkurang sedikitpun, tak ada artinya buatmu...
Dan sekarang aku menghubungimu tapi kamu tak mau beramah tamah sedikitpun denganku...Ku katakan kamu sombong dan segala macam...Tapi pacarku itu justru mengingatkanku untuk tidak berburuk sangka padamu yang tidak-tidak... Dan Sa saja yang terlalu suudzon, karena sebenarnya kamu tak seburuk yang Sa fikir, waktunya saja yang belum tepat... Itu yang dia katakan. Dan akhirnya aku menurut, perlahan emosi ku turun dan aku beristighfar... Itu dia, sesungguhnya aku berterimakasih pada pacarku yang pengertian itu, dia masih mau menerimaku meski tak jarang aku berkeluh kesah tentangmu...
Maka dengan tekad yang kuat akupun ingin cintanya membawaku ke arah yang baik seperti saat aku mencintaimu... Ada satu hal lagi yang bisa membuatku bertahan menantimu, tapi sebenarnya aku juga tidak tahu hal ini benar atau tidak, namun meski seperti itu aku menyimpan harapan besar saat mendengarnya. Pernah suatu ketika saat kelas 2 SMP aku main dengan Susi ke rumah Dina (dekat rumahmu), di sana pun ada Evi.
Saat itu mereka mengolok-olok ku untuk memanggilmu, tapi kamu tau sendiri aku ini orangnya gengsian, saat Evi mau berteriak memanggil kamu saja aku tahan dia... “Jangan Vi, jangan, malu gak enak..”kataku. Evi bercerita kalau dia pernah mendengar kamu dan kakakmu curhat tentang siapa yang kalian suka, dan kamu menjawab kalau kamu suka padaku dan akulah yang nanti akan kamu lamar saat dewasa nanti..
Sumpah aku benar-benar berbunga-bunga mendengarnya, imajinasiku tentangmu semakin tinggi, sampai-sampai aku telah menyiapka nama untuk anak-anak ku kelak, yaitu Risa...HAHAHA tapi itu tak aku ekspresikan di depan mereka, hmmm malu tentu, jadi justru ekspresi yang keluar adalah so’ cuek... hehehe Ahhh...
Sudahlah, surat ini sudah terlalu panjang. Aku cukupkan di sini saja. Aku hanya ingin menegaskan padamu, meski bagimu tak berarti, kamu yang telah memotivasi hari-hariku untuk berprestasi, meski sebenarnya prestasi-prestasi itu tak pernah membuat kamu bangga kepadaku...
Jangan pernah kau remehkan aku Ra, setidaknya aku adalah orang yang pernah dengan tulus mencinta dan menantimu... Meski jika orang lain berkata bosen denger cerita Sa tentang Ra, aku tak masalah, aku tahu kalau mereka tak akan bisa mengerti BETAPA SANGAT BERHARGANYA BAGIKU KENANGAN TENTANG DIRIMU...!!!
Maka jangan pernah sekali-kali memintaku untuk melupakan Ra kecilku... Akhir kata aku minta maaf atas segala kesalahanku mengusik hari-harimu dan terimakasih yang tak terhingga atas kenangan, cinta, dan harapan yang pernah ada atas dirimu...
Aku akan selalu mendoakanmu, meskipun kau tak menjadi milikku tapi aku akan bahagia kalau kamu bahagia... Ingatlah meski aku tak menjadi penadampingmu tapi aku akan senantiasa setia menjadi pengiring di kehidupanmu...
Wassalamualaikum.... Bersama nostalgia, Hersa Nadhea.
lagu Pasto,menemaniku mengakhiri suratku yg panjang ini...
Tuhan tolonglah...
Hapus dia dari hatiku...
Tak kan pernah terjadi kisah cinta yang selalu aku banggakan....
Kau hempas semua...rasa yang tercipta untukmu...
Tanpa pernah melihat betapa ku mencoba jadi yang terbaik...
Untuk dirimu...
Oh..mengapa...
Tak bisa dirimu, yang mencintaiku tulus dan apa adanya...
Aku memang bukan manusia sempurna,
tapi ku layak di cinta karena ketulusan...
Kini biarlah, waktu yang jawab semua....
TANYA HATIKU....
Catatan:ini kisah nyata,surat yg pernah Sa buat untuk Raffi namun tak pernah tersampaikan...(hihihi gk ada pos),hanya saja untuk nama2 tokoh nya Sa ganti,jd mohon maaf kalo ada nama yg sama,yg di atas semuanya hanya nama samaran...oke?
ditulis oleh:Hersa Nadhea
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: " Surat yang tak pernah sampai "
Ditulis oleh ludi bian
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://ludibian.blogspot.com/2012/12/surat-yang-tak-pernah-sampai.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh ludi bian
Rating Blog 5 dari 5
4 komentar:
emmm... bagus2....
sedih jg yaaa,,,,
kyk'y kenal dch neh yg nulis siapa....
foto penulisnya asli bukan tuh?kalo gue jadi rafi gue gak akan nolak,cantik+pinter
bodoh bgt yg jadi si raffi
widiw,kyk kisah nyata,minta nope hersa dunk,kalo fbnya aq dah tw
wow impresive
Posting Komentar